Liputan6.com, Jakarta - Vietnam memperingati 30 tahun keanggotaannya di ASEAN dengan pencapaian signifikan yang telah mengubah lanskap ekonomi dan politik kawasan.
Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn menegaskan bahwa bergabungnya Vietnam pada tahun 1995 merupakan langkah penting menuju visi ASEAN yang bersatu —baik dari sisi maritim maupun kontinental— dengan semangat solidaritas dan kesejahteraan bersama.
Pada peringatan ini, ASEAN juga menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam Tô Lâm, yang menyampaikan pandangannya mengenai arah kebijakan Vietnam sebagai anggota ASEAN yang bangga dan berkomitmen tinggi.
"Di bawah kepemimpinannya, Vietnam tengah memasuki era baru pembangunan nasional, yang ditandai dengan reformasi kelembagaan yang berani dan tujuan ambisius untuk transformasi ekonomi," tutur Sekjen Hourn dalam acara peringatan 30 Tahun Keanggotaan Vietnam dalam ASEAN di Jakarta, Senin (10/3/2025).
"Wawasannya akan memberikan perspektif yang sangat berharga tentang jalan ke depan bagi Vietnam dan ASEAN di tengah lanskap regional dan global yang semakin kompleks."
Dampak Vietnam bagi ASEAN
Hourn menyebut bahwa keanggotaan Vietnam dalam ASEAN tidak hanya berdampak pada negaranya sendiri, tetapi juga menjadi katalis bagi perluasan ASEAN ke seluruh kawasan. Setelah Vietnam bergabung, Laos dan Myanmar menyusul pada 1997, disusul oleh Kamboja pada 1999, sehingga melengkapi visi ASEAN-10.
Ia menyebut, Vietnam secara aktif mendukung upaya ASEAN dalam menjembatani kesenjangan pembangunan, salah satunya melalui Deklarasi Hanoi 2001 tentang Penyempitan Kesenjangan Pembangunan untuk Integrasi ASEAN yang Lebih Dekat.
"Komitmen ini bertujuan untuk membawa negara-negara seperti Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam ke dalam arus utama ekonomi ASEAN," tambahnya.
Kepemimpinan Vietnam dalam ASEAN
Vietnam telah tiga kali menjabat sebagai Ketua ASEAN, yaitu pada tahun 1998, 2010, dan 2020. Masing-masing kepemimpinan ini memiliki tantangan dan pencapaian tersendiri:
- 1998: Vietnam memandu ASEAN melewati dampak krisis keuangan Asia.
- 2010: Memperkuat konektivitas ASEAN dan memperluas KTT Asia Timur.
- 2020: Berhasil memimpin ASEAN dalam merespons tantangan pandemi COVID-19 dan memperkuat ketahanan kawasan.
Selain itu, Vietnam berperan aktif dalam memperluas hubungan ASEAN dengan mitra eksternal melalui kebijakan luar negeri yang sejalan dengan visi strategis ASEAN.
Vietnam juga mendorong perjanjian perdagangan bebas ASEAN yang memperkuat posisi kawasan sebagai pusat rantai pasok global.
Dampak Ekonomi Vietnam di ASEAN
Sejak bergabung dengan ASEAN sebagai negara berpendapatan rendah, Vietnam kini telah menjadi salah satu ekonomi paling dinamis di kawasan. Kontribusi Vietnam terhadap PDB ASEAN meningkat dua kali lipat dari 6 persen pada tahun 2000 menjadi 12 persen saat ini.
Keberhasilan ekonomi ini menempatkan Vietnam dalam jalur menuju status negara berpendapatan menengah atas dalam waktu dekat.
Sekjen Hourn menegaskan bahwa kekuatan ASEAN hanya dapat dipertahankan jika setiap negara anggotanya berkembang dan tetap berkomitmen pada integrasi regional.