Polandia Pilih Abaikan Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu

11 hours ago 4

Liputan6.com, Warsawa - Pemerintah Polandia mengadopsi sebuah resolusi pada Kamis (9/1/2025) yang berjanji untuk memastikan partisipasi yang bebas dan aman bagi para perwakilan tertinggi Israel — termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu — yang hadir dalam peringatan 80 tahun pembebasan Auschwitz-Birkenau akhir bulan ini.

Netanyahu menjadi tersangka yang dicari secara internasional setelah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya dan beberapa orang lainnya terkait dengan perang di Jalur Gaza, menuduh mereka melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

"Pemerintah Polandia memandang partisipasi yang aman dari para pemimpin Israel dalam peringatan pada 27 Januari 2025 sebagai bagian dari penghormatan kepada bangsa Yahudi, yang jutaan putra dan putrinya menjadi korban Holocaust yang dilakukan oleh Reich Ketiga (merujuk pada periode berkuasanya Adolf Hitler)," bunyi resolusi yang dipublikasikan oleh kantor Perdana Menteri Donald Tusk, seperti dikutip dari kantor berita AP, Sabtu (11/1).

Resolusi diterbitkan setelah Presiden Polandia Andrzej Duda meminta Tusk untuk memastikan bahwa Netanyahu dapat hadir tanpa risiko penangkapan.

Pasukan Jerman menguasai Polandia di awal Perang Dunia II dan mendirikan sistem ghetto dan kamp kematian di mana mereka membunuh jutaan orang Yahudi dan lainnya.

Terdapat laporan yang menyebutkan bahwa surat perintah penangkapan tersebut bisa menghalangi Netanyahu untuk melakukan perjalanan ke Polandia guna menghadiri acara peringatan pembebasan kamp kematian Auschwitz-Birkenau oleh pasukan Uni Soviet pada 27 Januari 1945.

Polandia Tidak Sendiri

Negara-negara anggota ICC, seperti Polandia, diharuskan untuk menahan tersangka yang menghadapi surat perintah penangkapan jika mereka menginjakkan kaki di wilayah mereka, namun ICC tidak memiliki cara untuk menegakkan hal itu.

Israel sendiri bukanlah anggota ICC.

ICC memiliki lebih dari 120 negara anggota. Namun, beberapa negara, termasuk Prancis, telah menyatakan bahwa mereka tidak akan menangkap Netanyahu. Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban bahkan mengatakan bahwa dia akan menentang surat perintah tersebut dengan mengundang Netanyahu ke Hongaria.

Kehadiran Netanyahu sendiri dalam peringatan pembebasan Auschwitz-Birkenau disebut belum jelas. Kementerian Luar Negeri Polandia mengatakan pada Kamis bahwa sampai saat ini mereka belum menerima informasi yang menunjukkan bahwa Netanyahu akan hadir.

"Polandia adalah negara yang aman dan setiap pemimpin yang mengunjungi Polandia berhak mendapatkan perlindungan yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri," sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri Polandia.

Acara peringatan tersebut akan dihadiri oleh pejabat internasional dan penyintas yang sudah lanjut usia. Acara akan berlangsung di Oswiecim, sebuah kota yang dulu berada di bawah pendudukan Jerman selama perang.

Lebih dari 1,1 juta orang dilaporkan dibunuh di kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau. Sebagian besar korban, sekitar satu juta orang, adalah orang Yahudi. Selain orang Yahudi, korban juga termasuk orang Polandia, Roma, tahanan perang dari Uni Soviet, dan berbagai kelompok lainnya.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |