Bangun Infrastruktur Air Bersih yang Inklusif, Pemerintah Tegal Libatkan Perempuan dan Difabel

1 day ago 10

Liputan6.com, Jakarta Perempuan dan penyandang disabilitas di Kabupaten Tegal memiliki peran dalam pengelolaan air bersih.

Peran ini diberikan Pemerintah Kabupaten Tegal yang mendorong perempuan dan difabel berpartisipasi mengelola air bersih dari mulai aspek perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan pembangunan infrastruktur air bersih yang inklusif.

Komitmen ini tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) Tegal Nomor 33 Tahun 2024 tentang Peran Perempuan dan Penyandang Disabilitas dalam Pengelolaan Air Bersih Berbasis Komunitas.

Peluncuran Perbup tersebut dilakukan secara hibrid, bertepatan dengan acara puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) Tahun 2024 di Pendopo Amangkurat, Kamis, 19 Desember 2024.

Perbup ini merupakan hasil advokasi kelompok perempuan dan penyandang disabilitas di Kabupaten Tegal yang diwakili Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Tegal dan komunitas Difabel Slawi Mandiri (DSM). Tujuannya adalah memenuhi dan mengelola air bersih yang ramah perempuan dan penyandang disabilitas melalui program pemberdayaan masyarakat untuk kesetaraan gender dan inklusi sosial di bidang infrastruktur (GESIT).

Program pemberdayaan masyarakat di sektor air bersih ini merupakan inisiatif dari Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) di 10 kabupaten dan kota di Indonesia sebagai pilot project-nya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal, Amir Makhmud, mengatakan Perbup Nomor 33 Tahun 2024 ini merupakan langkah strategis Pemerintah Kabupaten Tegal mendorong keterlibatan perempuan dan penyandang disabilitas dalam pengelolaan air bersih.

“Peraturan ini tidak hanya menjadi landasan hukum untuk menjamin partisipasi mereka dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pengelolaan air bersih, tetapi juga sekaligus bukti nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan kelompok rentan di masyarakat,” kata Amir mengutip laman resmi Kabupaten Tegal, Rabu (8/1/2025).

Dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional, penting untuk mengeksplorasi bagaimana kepemimpinan dan inklusivitas dapat menciptakan lingkungan kerja yang adil, memberdayakan, dan mendukung penyandang disabilitas.

Pastikan Air Bersih Bisa Diakses Kelompok Rentan

Amir pun mengajak seluruh pihak untuk mengimplementasikan inisiatif pengelolaan air inklusif.

“Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengimplementasikan ini sebaik-baiknya. Mari kita wujudkan pengelolaan air bersih yang inklusif dan berkeadilan di Kabupaten Tegal,” ajaknya.

Senada dengan itu, Koordinator Pendanaan Bilateral Amerika Pasifik dan Timur Tengah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) RI, Uthamy Sari, menegaskan pentingnya peraturan ini. Yakni untuk memastikan akses air bersih sebagai kebutuhan dasar dapat dinikmati semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan.

“Akses terhadap air bersih seringkali menjadi tantangan besar, terutama bagi perempuan dan penyandang disabilitas. Peraturan ini tidak hanya menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Tegal tetapi juga menjadi contoh praktik baik yang dapat direplikasi di daerah lain,” ujar Uthamy.

Dukungan Internasional Bisa Jadi Solusi Tantangan Lokal

Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat perempuan dan penyandang disabilitas ini didukung dana hibah dari Pemerintah Australia melalui program KIAT-GESIT. Program dilakukan guna meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan air bersih berkualitas dan berkelanjutan dengan pendekatan inklusif.

Uthamy mengapresiasi kolaborasi lintas sektor antara Pemerintah Kabupaten Tegal, PC Muslimat NU, dan DSM dalam mewujudkan tujuan pembangunan yang berorientasi pada kesetaraan gender. Ia menyebut bahwa program ini memberikan ruang bagi perempuan dan penyandang disabilitas untuk berkontribusi aktif dan memberdayakan mereka sebagai agen perubahan.

“Kolaborasi lintas sektor ini membuktikan bahwa dukungan mitra internasional dapat memberikan solusi nyata bagi tantangan lokal,” tambah Uthamy.

Salurkan Air Bersih ke Rumah

Langkah ini sejalan dengan prinsip no one left behind atau tidak ada yang tertinggal dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs. Prinsip ini menempatkan kesetaraan gender dan inklusi sosial sebagai elemen utama pembangunan infrastruktur.

Uthamy juga menegaskan jika pihaknya siap mendukung langkah strategis serupa melalui berbagai program pendanaan.

Sementara itu, salah satu penyandang disabilitas asal Desa Bulakpacing, Kecamatan Dukuhwaru, Nur Aeni mengaku terbantu dengan adanya bantuan pemasangan sambungan air bersih melalui jaringan perpipaan Perumda Tirta Ayu Kabupaten Tegal di rumahnya.

Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu keluarganya dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

“Sebelum dapatkan bantuan, saya meminta air bersih ini ke tetangga untuk kebutuhan konsumsi kami. Tetapi sekarang kami sudah tersambung ke jaringan perpipaan Perumda Air Minum Tirta Ayu,” tutup Nur.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |