:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5093981/original/090034600_1736839747-20250114-Pendukung_Yoon-AFP_1.jpg)
1/7
Para pendukung Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, memegang plakat bertuliskan “Tidak Ada Pemakzulan!” di depan Mahkamah Konstitusi di Seoul pada Selasa 14 Januari 2025. (Jung Yeon-je/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5093982/original/034128400_1736839748-20250114-Pendukung_Yoon-AFP_2.jpg)
1/7
Mahkamah Konstitusi Korea Selatan menggelar sidang perdana pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol atas upaya darurat militer yang gagal pada Selasa 14 Januari 2025. (Jung Yeon-je/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5093983/original/092763300_1736839748-20250114-Pendukung_Yoon-AFP_3.jpg)
1/7
Secara cepat, Mahkamah Konstitusi Korea Selatan menunda sidang pembukaan pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol. (Jung Yeon-je/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5093984/original/040213600_1736839749-20250114-Pendukung_Yoon-AFP_4.jpg)
1/7
Penundaan dikarenakan pemimpin yang dimakzukan tersebut tidak hadir dalam persidangan. (Jung Yeon-je/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5093986/original/084531900_1736839749-20250114-Pendukung_Yoon-AFP_5.jpg)
1/7
Mahkamah Konstitusi Korea Selatan menjadwal ulang sidang pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol pada Kamis (16/1/2025). (Jung Yeon-je/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5093987/original/028308600_1736839750-20250114-Pendukung_Yoon-AFP_6.jpg)
1/7
Untuk diketahui, Mahkamah Konstitusi Korea Selatan harus memutuskan dalam waktu 180 hari apakah akan mencopot Yoon dari jabatannya atau mengembalikan kekuasaan kepresidenannya. (Jung Yeon-je/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5093988/original/067867300_1736839750-20250114-Pendukung_Yoon-AFP_7.jpg)
1/7
Sejak pemakzulannya pada Desember 2024, Yoon Suk Yeol terus menentang upaya untuk menyelidiki dan menangkapnya atas tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan. (Jung Yeon-je/AFP)