Wahana Lucy Kirim Gambar Resolusi Tinggi Asteroid Donaldjohanson

14 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Wahana antariksa Lucy berhasil mengambil gambar resolusi tinggi pertama dari sebuah asteroid bernama Donaldjohanson. Asteroid ini memiliki bentuk menyerupai kacang yang tidak simetris, dengan bagian tengah yang menyempit dan kedua ujung yang tampak seperti dua lobus berbeda ukuran.

Gambar ini diambil saat Lucy melintas sejauh 960 kilometer dari asteroid tersebut pada 20 April 2025. Melansir laman Live Science pada Jumat (25/04/2025), asteroid Donaldjohanson diperkirakan terbentuk sekitar 150 juta tahun lalu akibat tabrakan antara dua benda langit yang lebih kecil.

Menurut Space Reference, asteroid ini berukuran sekitar 8 kilometer panjangnya dan 3,5 kilometer di bagian terlebarnya. Meski tergolong kecil jika dibandingkan dengan target utama misi Lucy, seperti asteroid Trojan Eurybates yang lebarnya mencapai 64 kilometer, Donaldjohanson tetap menyimpan potensi besar dalam membuka wawasan baru tentang sejarah tata surya.

Menurut para ilmuwan NASA, geologi asteroid Donaldjohanson sangat kompleks. Permukaannya menunjukkan ciri-ciri kerusakan akibat tabrakan dan kemungkinan mengandung material purba yang belum mengalami banyak perubahan sejak awal pembentukan tata Surya.

Struktur asteroid ini diharapkan dapat mengungkap informasi penting tentang proses pembentukan planet-planet, distribusi material primordial, dan dinamika awal sistem Tata Surya. Nama asteroid Donaldjohanson sendiri memiliki makna historis.

Ia dinamai dari Donald Johanson, seorang ahli paleoantropologi terkenal yang menemukan fosil manusia purba “Lucy” pada 1974. Sebelum mengunjungi Donaldjohanson, wahana Lucy telah menjalani uji sistem lewat terbang lintas asteroid Dinkinesh pada 2023.

Pertemuan Lucy dengan Donaldjohanson dianggap sebagai latihan penuh menjelang misi utama ke asteroid-asteroid Trojan Jupiter yang pertama akan dikunjungi pada 2027. Walau gambar awal belum menunjukkan seluruh permukaan asteroid karena ukurannya lebih besar dari bidang pandang kamera Lucy, para ilmuwan NASA optimistis bahwa data lanjutan akan memberikan gambaran utuh mengenai bentuk dan struktur internal asteroid ini.

Observasi lanjutan juga akan digunakan untuk mengkalibrasi instrumen Lucy dan mempersiapkan pengumpulan data yang lebih mendalam pada kunjungan asteroid Trojan berikutnya.

Misi Lucy

Misi Lucy diluncurkan pada 2021 untuk mempelajari asteroid kuno yang mengorbit di sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter, sejauh sekitar 715 juta kilometer dari bumi. Target utama Lucy adalah asteroid Trojan, kelompok asteroid yang mengorbit di sekitar Jupiter dan diperkirakan berusia miliaran tahun.

Material yang menyusun asteroid-asteroid ini diduga sama dengan bahan pembentuk planet raksasa seperti Jupiter, Saturnus, dan Neptunus. Dalam 12 tahun yang akan datang, Lucy akan menjadi wahana antariksa yang mengunjungi paling banyak asteroid.

Tidak seperti wahana antariksa New Horizon yang didukung oleh radioisotope thermal generator (RTG), atau sejenis baterai nuklir. Perjalanan Lucy didukung oleh energi yang berasal dari panel surya.

Dengan panel surya yang membentang kurang lebih sejauh 7,3 meter di bagian kanan dan kirinya, Lucy dikabarkan menjadi wahana antariksa terjauh yang memanfaatkan tenaga surya, yakni 853 juta kilometer.

Meskipun panel surya ini dapat menyuplai tenaga sebesar 180.000 watts ketika masih berada dekat dengan bumi, panel surya ini hanya akan menyuplai tenaga sekitar 500 watts pada titik terjauhnya.

Hal ini setara dengan tenaga yang digunakan untuk sebuah mesin cuci. Tenaga tersebut ternyata sudah lebih dari cukup untuk menyuplai seluruh instrumen yang akan digunakan Lucy selama kunjungannya di berbagai asteroid.

Peluncuran Lucy akan menjadi saat-saat pertama dan terakhir Lucy di Bumi. Seperti sebagian besar wahana antariksa yang telah diluncurkan, Lucy juga tidak direncanakan untuk kembali ke bumi.

Setelah menyelesaikan seluruh misi utamanya, Lucy akan mengorbit di antara dua awan asteroid Trojan setiap enam tahun sekali. Sebelum peluncuran Lucy, Harold Levison dan timnya telah memperhitungkan agar Lucy tidak akan berbenturan dengan bumi atau mengkontaminasi planet dan satelit-satelit alami lainnya yang memiliki kemungkinan dihuni makhluk hidup dalam 100 ribu tahun ke depan.

Di masa depan, jika tidak ada manusia yang mengambil kembali Lucy sebagai kenang-kenangan. Wahana antariksa ini akan kehilangan kestabilan orbitnya, dan akan terlempar keluar oleh Jupiter.

(Tifani)

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |