Liputan6.com, Madrid - Puluhan ribu orang turun ke jalan pada Minggu (8/6/2025) dalam demonstrasi yang diselenggarakan oleh kelompok oposisi di Madrid, menuduh pemerintahan Perdana Menteri (PM) Pedro Sanchez terlibat dalam korupsi.
Para pengunjuk rasa, banyak di antaranya yang mengibarkan bendera merah dan kuning Spanyol, memadati Plaza de Espana, sebuah alun-alun besar di pusat ibu kota Spanyol, dan meneriakkan "Pedro Sanchez, mundur!"
"Masa kedaluwarsa pemerintah ini sudah lama lewat. Ini mulai melelahkan," kata Blanca Requejo, seorang manajer toko berusia 46 tahun yang mengenakan bendera Spanyol di punggungnya, kepada AFP saat mengikuti demonstrasi.
Partai Rakyat (PP) menggelar unjuk rasa ini setelah rekaman audio yang bocor diduga mendokumentasikan seorang anggota Partai Sosialis, Leire Diez, berusaha mendiskreditkan polisi yang sedang menyelidiki dugaan kasus korupsi yang melibatkan orang-orang terdekat Pedro Sanchez, termasuk istrinya, saudara laki-lakinya, serta mantan orang kepercayaannya.
Diez membantah tuduhan tersebut. Kepada para wartawan pada Rabu, dia mengatakan bahwa dirinya tengah melakukan riset untuk sebuah buku dan tidak bekerja atas nama partai maupun Sanchez. Dia telah mengundurkan diri dari Partai Sosialis pimpinan Sanchez.
Pemimpin PP Alberto Nunez Feijoo menuduh pemerintah melakukan "praktik mafia" terkait skandal ini dan menyatakan bahwa Sanchez berada "di pusat" dari berbagai skandal korupsi.
"Pemerintah ini telah mencemari segalanya—politik, institusi negara, pemisahan kekuasaan," ujarnya dalam orasi di hadapan massa, sambil mendesak Sanchez menggelar pemilu lebih awal.
PP memperkirakan lebih dari 100.000 orang menghadiri unjuk rasa yang digelar dengan slogan "Mafia atau Demokrasi".
Sementara itu, perwakilan pemerintah pusat di Madrid memperkirakan jumlah peserta antara 45.000 hingga 50.000 orang.
Sanchez Tetap Terpopuler
Juru bicara pemerintah, Pilar Alegria, mengejek jumlah massa yang hadir dengan menulis di platform media sosial X bahwa duo rock veteran Spanyol, Estopa, menarik lebih banyak penonton dalam konser terbaru mereka di stadion Wanda Metropolitano Madrid dibandingkan "Feijoo yang apokaliptik di Plaza de Espana".
Sanchez menepis penyelidikan terhadap anggota lingkaran dalamnya sebagai bagian dari "kampanye fitnah" yang dijalankan oleh sayap kanan untuk merusak pemerintahannya.
Dia naik ke tampuk kekuasaan pada Juni 2018 setelah menggulingkan pendahulunya dari PP, Mariano Rajoy, dalam mosi tidak percaya terkait skandal korupsi yang melibatkan partai konservatif tersebut.
Ini adalah protes keenam yang diselenggarakan oleh PP terhadap pemerintah sejak Feijoo mengambil alih kepemimpinan partai pada April 2022. Demonstrasi berlangsung saat PP bersiap menggelar kongres luar biasa partai yang dijadwalkan pada Juli.
Awalnya direncanakan pada 2026, Feijoo memajukan jadwal acara tersebut dengan alasan perlunya partai untuk siap siaga jika terjadi pemilu nasional lebih awal, langkah yang dipandang sebagai upaya untuk mengonsolidasikan kekuasaannya.
Rajoy dan mantan perdana menteri dari PP lainnya, Jose Maria Aznar, turut hadir dalam unjuk rasa pada Minggu, bersama beberapa kepala pemerintahan daerah.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan PP hanya unggul tipis atas Partai Sosialis, meskipun Sanchez tetap menjadi pemimpin partai dengan tingkat popularitas tertinggi di mata pemilih.
Menurut jajak pendapat yang diterbitkan Senin oleh surat kabar harian El País, satu dari empat pemilih, yakni 24,6 persen, menyatakan bahwa Sanchez adalah pemimpin partai favorit mereka untuk memimpin negara, mengungguli pemimpin partai sayap kanan jauh Vox, Santiago Abascal, yang dipilih oleh 17,1 persen responden.
Feijoo menempati posisi ketiga sebagai pilihan paling populer, dengan dukungan sebesar 16,6 persen.
Pemilu berikutnya diperkirakan akan berlangsung pada 2027.