Liputan6.com, Jakarta - Hidup bersama dalam damai berarti menerima perbedaan dan memiliki kemampuan untuk mendengarkan, mengakui, menghormati, dan menghargai orang lain, serta hidup dalam kedamaian dan persatuan.
Berkaca dari alasan tersebut, setiap tanggal 16 Mei, dunia memperingati International Day of Living Together in Peace atau Hari Internasional Hidup Bersama dalam Damai. Peringatan penting ini diproklamasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2017, sebagai upaya untuk mendorong perdamaian, toleransi, inklusivitas, pemahaman, dan solidaritas global.
Situs unesco.org yang dikutip Kamis (15/5/2025) menyebut bahwa Majelis Umum PBB, dalam resolusinya 72/130, mendeklarasikan tanggal 16 Mei sebagai Hari Internasional Hidup Bersama dalam Damai, sebagai sarana untuk secara teratur memobilisasi upaya masyarakat internasional guna mempromosikan perdamaian, toleransi, inklusivitas, pengertian, dan solidaritas. Hari tersebut bertujuan untuk menegakkan keinginan untuk hidup dan bertindak bersama, bersatu dalam perbedaan dan keberagaman, guna membangun dunia yang damai, solidaritas, dan harmoni yang berkelanjutan.
Adanya peringatan tersebut, mengajak negara-negara untuk lebih menggalakkan rekonsiliasi untuk membantu memastikan perdamaian dan pembangunan berkelanjutan, termasuk dengan bekerja sama dengan masyarakat, pemimpin agama, dan pelaku terkait lainnya, melalui langkah-langkah rekonsiliasi dan tindakan pelayanan, serta dengan mendorong pengampunan dan kasih sayang di antara individu.
Apa Tujuan Hari Internasional Hidup Bersama dalam Damai?
Situs internationaldays.org menyebut Hari Internasional Hidup Bersama dalam Damai yang diperingati setiap tahun pada 16 Mei bertujuan untuk menegakkan keinginan untuk hidup dan bertindak bersama, bersatu dalam perbedaan dan keberagaman, untuk membangun dunia yang damai, solidaritas, dan harmoni yang berkelanjutan.
Adapun hidup bersama dalam damai berarti menerima perbedaan dan memiliki kemampuan untuk mendengarkan, mengakui, menghormati, dan menghargai orang lain, serta hidup dengan cara yang damai dan bersatu.
"Hari Internasional Hidup Bersama dalam Damai mengingatkan kita akan semua pekerjaan yang masih harus dilakukan untuk mencapai dan memelihara perdamaian dan antikekerasan. Pentingnya pekerjaan ini tidak boleh diremehkan dan akan selalu ada lebih banyak yang harus dilakukan," ujar Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay.
"Pekerjaan ini adalah alasan keberadaan UNESCO. Didirikan setelah perang yang paling mengerikan, lembaga ini bertujuan untuk membangun pertahanan perdamaian dalam benak perempuan dan laki-laki melalui barang-barang umum yaitu pendidikan, sains, informasi, dan budaya," imbuhnya.
Usaha PBB Sejak Perang Dunia II Berakhir
Mereka mengatakan bahwa keragaman adalah bumbu kehidupan. Sayangnya, banyak orang merasa terancam oleh orang-orang yang berbeda dari mereka. Meskipun sepertinya negara kita dan dunia kita lebih terpolarisasi dari sebelumnya, alam semesta memiliki sejarah panjang rasisme, prasangka, dan perang.
Setelah Perang Dunia II, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai melakukan perannya untuk membangun dunia yang damai dan berkelanjutan, bukannya perpecahan. Untuk melakukan ini, PBB telah mendorong negara-negara di seluruh dunia untuk mempromosikan rekonsiliasi dan persatuan. Negara-negara dapat mencapai tujuan ini dengan bekerja sama dengan masyarakat dan pemimpin agama untuk menumbuhkan sikap memaafkan dan kasih sayang terhadap satu sama lain.
Rekonsiliasi juga dapat dicapai ketika individu menemukan kedamaian dengan diri mereka sendiri dan dengan orang lain. Kiat-kiat untuk melakukan ini meliputi:
- Berusahalah untuk mencintai orang lain, bukannya mencoba mengendalikan mereka.
- Bersikaplah toleran terhadap orang lain dengan menghargai keberagaman dan pilihan yang mereka buat.
- Menjauhlah saat Anda marah atau mencoba memenangkan pembicaraan.
- Jangan bandingkan diri Anda dengan orang lain.Terimalah orang lain apa adanya, bukannya mencoba mengubahnya.
Cara Memperingati Hari Internasional Hidup Bersama
Setiap tahun UNESCO menyelenggarakan berbagai acara di seluruh dunia untuk memperingati International Day of Living Together in Peace atau Hari Internasional Hidup Bersama dalam Damai. Para pemimpin dunia juga menyampaikan pesan khusus tentang harapan dan perdamaian.
Untuk berpartisipasi dalam peringatan tersebut, Anda bisa melakukan sejumlah hal berikut:
- Pelajari beberapa negara paling damai di dunia seperti Islandia, Selandia Baru, Portugal, Kanada, Swiss, Norwegia, dan Singapura.
- Berkomitmenlah untuk berdamai dengan diri sendiri dan orang lain.
- Pelajari tentang para pembawa perdamaian dunia yang terkenal, seperti Tegla Laroupe dari Kenya, Benazir Bhutto dari Pakistan, dan Susan B. Anthony dari AS.
- Bacalah buku-buku yang mempromosikan perdamaian dunia termasuk Long Walk to Freedom karya Nelson Mandela, World Peace: The Voice of a Mountain Bird karya Amit Ray, dan The Alchemist karya Paulo Coelho.
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, PBB telah berupaya mewujudkan perdamaian dunia. Dalam upaya mereka, PBB menetapkan tahun 2000 sebagai International Year for a Culture of Peace atau Tahun Internasional untuk Budaya Damai.
Lalu tahun 2001 hingga 2010 disebut sebagai International Decade for a Culture of Peace and Non-Violence for Children of the World atau Dekade Internasional untuk Budaya Damai dan Antikekerasan bagi Anak-anak di Dunia. Kedua peristiwa ini menghasilkan resolusi baru yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada 8 Desember 2017. Resolusi tersebut menyatakan tanggal 16 Mei sebagai Hari Internasional Hidup Bersama dalam Damai.